Jakarta, Juli 2025 – Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi kembali mencetak sejarah. Pada forum bisnis bilateral terbaru yang berlangsung di Riyadh, kedua negara menandatangani kesepakatan kerja sama senilai lebih dari Rp434 triliun (sekitar US\$26,4 miliar). Angka ini bukan hanya mencerminkan skala investasi, tapi juga ambisi besar kedua negara dalam memperkuat kemitraan strategis lintas sektor.
Apa saja yang disepakati?
Dalam acara bertajuk Indonesia–Saudi Arabia Investment Forum, terdapat 9 nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani. Fokus utamanya mencakup:
-Sektor energi (minyak, gas, dan energi terbarukan)
-Industri petrokimia dan logistik
-Pariwisata dan perhotelan
-Pembangunan infrastruktur
-Ekonomi digital dan teknologi finansial
Salah satu kerja sama strategis yang menarik perhatian adalah rencana pembangunan kilang petrokimia di Indonesia dengan dukungan Saudi Aramco. Selain itu, ada juga pembahasan intensif soal pengembangan energi hijau, termasuk potensi masuknya investasi ke proyek panel surya dan green hydrogen.Kesepakatan ini dipandang sebagai angin segar bagi perekonomian nasional. Di tengah tantangan global dan ketidakpastian ekonomi dunia, Indonesia menunjukkan daya tarik sebagai destinasi investasi utama. Dengan masuknya dana dan teknologi dari Saudi, diharapkan terjadi:
– Transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM
-Lapangan kerja baru di sektor energi dan industri
-Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, terutama di luar Jawa
Pemerintah Indonesia menyebut ini sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana ekonomi nasional ditargetkan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.Kenapa Saudi Tertarik? Bagi Arab Saudi, kerja sama ini sejalan dengan agenda ambisius mereka: Saudi Vision 2030. Negara Timur Tengah itu tengah gencar melakukan diversifikasi ekonomi agar tidak lagi bergantung sepenuhnya pada minyak. Indonesia, dengan jumlah penduduk besar, sumber daya melimpah, dan kestabilan politik, menjadi mitra strategis yang menarik.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan optimismenya, “Kerja sama ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang membangun masa depan bersama. Kita ingin ada dampak riil bagi masyarakat – dari pembangunan kilang hingga pelatihan tenaga kerja lokal.”
Sementara dari pihak Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyampaikan bahwa Indonesia adalah “partner strategis yang sangat penting di kawasan Asia.”Kesepakatan Rp434 triliun ini bukan sekadar headline besar, tapi cerminan dari arah baru kerja sama Indonesia–Saudi yang lebih luas, visioner, dan berdampak langsung ke masyarakat. Jika direalisasikan dengan baik, ini bisa menjadi tonggak penting dalam transformasi ekonomi nasional.