BRICS Summit 2025 di Rio: Seruan Kuat untuk Diplomasi dan Kecaman terhadap Konflik Gaza

Spread the love

Rio de Janeiro, Brasil – Juli 2025 — Suasana hangat dan diplomatis menyelimuti kota Rio de Janeiro saat para pemimpin negara anggota BRICS berkumpul untuk KTT BRICS 2025. Di tengah tantangan geopolitik yang memanas, khususnya konflik yang berkepanjangan di Gaza, forum ini menjadi panggung penting bagi negara-negara berkembang untuk menyuarakan posisi mereka secara tegas namun damai.

BRICS yang kini diperluas menjadi BRICS+ dengan keanggotaan baru seperti Mesir, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia mengadakan pertemuan tahunannya dengan dihadiri para pemimpin dari Brasil, India, Afrika Selatan, dan negara mitra lainnya. Menariknya, dua tokoh besar dunia, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, tidak hadir secara langsung, tetapi tetap mengikuti jalannya pertemuan melalui sambungan virtual. Ketidakhadiran mereka tidak menyurutkan antusiasme dan bobot pembahasan forum.

Salah satu isu paling menyita perhatian adalah konflik berkepanjangan di Gaza. Dalam pernyataan bersama yang dirilis seusai forum, para anggota BRICS menyerukan:

“Segera dihentikannya kekerasan terhadap warga sipil, perlindungan terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan pembukaan jalur diplomatik yang inklusif.”

Brasil, sebagai tuan rumah, mengambil posisi tegas dengan mengutuk serangan militer yang menargetkan fasilitas sipil, serta mendorong terbentuknya solusi dua negara sebagai jalan damai jangka panjang.

Tema besar dari KTT kali ini adalah “Multilateralisme untuk Masa Depan yang Berkeadilan.” BRICS menegaskan pentingnya tata dunia yang lebih seimbang, di mana negara-negara berkembang tidak hanya jadi penonton dalam pengambilan keputusan global.

Presiden Lula da Silva dari Brasil menyampaikan:

“Kami bukan anti-Barat. Kami hanya menuntut dunia yang lebih adil, di mana suara dari Selatan juga punya bobot yang sama.”

Pesan tersebut menggema di tengah ketegangan global antara blok Barat dan Timur, terutama setelah serangkaian sanksi, perang dagang, dan konflik bersenjata.
Selain konflik Gaza, KTT BRICS juga membahas berbagai isu penting lainnya:

-Penguatan mata uang bersama untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
-Perluasan kerja sama di bidang AI, iklim, dan keamanan siber.
-Dukungan untuk pembangunan infrastruktur dan energi di negara-negara Global South.

KTT BRICS 2025 di Rio bukan hanya sekadar ajang foto bersama atau diskusi teknis antarnegara. Ini adalah mimbar alternatif tempat negara-negara berkembang menyampaikan aspirasi mereka secara kolektif. Dalam isu Gaza, suara BRICS terdengar jelas: diplomasi harus dikedepankan, dan kekerasan terhadap warga sipil tak bisa dibenarkan. Dunia sedang berubah, dan BRICS ingin memastikan bahwa arah perubahan itu inklusif dan berimbang bukan hanya dikendalikan segelintir negara besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *